Shalat dan Kesehatan

Gerakan shalat menurut para ilmuwan dan dokter salah satu terbaik untuk menyembuhkan rematik (terutama untuk tulang punggung), yang disebabkan oleh ketidak seimbangan otot . Berdasarkan saran dokter tidak ada solusi yang berbaik untuk menghindari rematik sejak dini dengan melaksanakan sholat 5 waktu secara konsisten dan juga banyak melakukan gerak untuk meminimalisir kemungkinan penyakit tulang punggung, memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin mengembalikan keseimbangan pada persendian dan otot tubuh, dan otot tubuh, dan hendaknya hal ini tetap dilaksanakan walaupun ada kerusakan tulang atay setelah penggunaan gips. Dapat disimpulkan bahwa gerakan sholat adalah jenis gerakan terbaik yang selaras dengan saran dokter dan mampu mengembalikan fungsi otot dengan baik, gerakan yang dimaksud diantaranya gerakan rukuk, berdiri tegak, sujud dalam waktu yang lama dan dilakukan berulang (Abdullah, 2006: 37-38)

Gerakan shalat pun merupakan gerakan olah raga ringan yang baik untuk melancarkan peredaran darah tubuh, lancarnya peredaran darah , akan melancarkan suply oksigen dan nutrisi keseluruh organ tubuh dan otak.

Selain baik untuk jantung dan peredaran darah , gerakan shalat ini juga dapat memperkuat tulang karena tulang yang banyak digerakan secara terus menerus akan menjadi lebh baik ,lebih tebal tidak gampang kropos atau dapat terhindar dari steoporosis, karena mengandung lebih banyak kalsium dibanding tulang yang tidak sering digerakan.

Berwudhu yang kita lakukan sebelum shalat dapat menetralisir jumlah kuman yang patogen atau berbahaya akibat kulit yang terpapar dengan debu. Sehingga kebersihan kulit lebih terjaga dari infeksi kulit, membilas kulit dengan air yang berulang-ulang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap bakteri, sehingga meningkatkan imunitas.

Berwudhu juga dapat menghindari kanker kulit, kulit yang terpapar dengan berbagai zat kimia , dengan membilas kulit sebanyak 5 kali sehari dapat mengurangi efek kimiawi yang terpapar ke kulit kita, sehingga dampat zat kimia dapat diminimalisir.

Dalam sebuah penelitian di falkutas kedokteran di Iskandariyah Mesir, bekerja sama dengan kelompok peneliti ilmiah dan tehnologi melakukan penelitian untuk mengungkapkan hubungan anara ilmu pengetahuan dan wudhu dilihat dari kesehatan mengungkapkan bahwa hidung bagian dalam yang tidak dibasuh air umumnya berwarna pucat, berminyak, serta penuh dengan debu dan kotoran, sedangkan pintu hidungnya yang tampak bagian luar , tampak berwarna cerah dan terdapat bulu hidung padanya. Bulu hidung umumnya rentan dihinggapi debu dan kotoran . Sedangkan pada hidung kelompok yang disiplin melakukan wudhu tidak didapati kumpulan bakter dan mikroba.

Hembing memaparkan membasuh wajah waktu wudhu dengan air bersih akan merangsang titik-titik akupuntur dibagian wajah yang efeknya sangat bermanfaat untuk kesehatan. Rangsangan yang ditimbulkan fungsinya sesuai dengan therapi akupuntur. Pada wajah terdapat pusat akupuntur organ seperti titik, dada, usus kecil, usus besar, ginjal, kaki, tangan, tempurung lutut, faring, hati , limfa, jantung, kandung kemih, lambung, paru-paru, kandung empedu. Ketika membasuh kedua tangan sampai siku pun terdapat titik akupuntur yang terangsang antara lain. Meridien yien untuk menyembuhkan penyakit pada dada, paru-paru, tenggorokan, lambung, jantung, dan organ gerakan bagian atas. Rangsangan pada meridien yang ditangan dapat menyembuhkan penyakit pada kepala, wajahm mata, kuping, hidung, mulut, gigi, tenggorokan dan organ gerak bagian atas leher (Hembing,1994:47-49)

Bila kita melihat titik akupuntur pada telinga, terdapat berbagai titik akupuntur organ, sehingga perangsangan telinga dengan membasuhnya tiga kali juga otomatis akan menyeimbangkan organ-organ tubuh.

Hembing menambahkan bahwa dalam pengobatan oriental atau cina dengan akupuntur, terdapat sistem meridien pada tubuh , saluran0saluran yang membujur (cing) dan saluran yang melintang (Lo) yang tersebar secara simetris di seluruh tubuh, serta menghubungkan titik akupuntur tertentu, selama sehat sirkulasi energi vital akan berada pada keadaan seimbang, sedangkan ketidak seimbangan membuat sakit, dengan merangsang titik meridien tersebut , keseimbangan aliran energi akan diperbaiki dan akan kembali sehat, dengan berwudhu , saat kita membasuh tangan, wajah, kedua kaki , hidung , telinga, bagian kepala, maka meridien yang terdapat di bagian tubuh tersebut akan tersentuh. Rangsangan terhadap meridien dan titik akupuntur terkait dengan berbagai disiplin ilmu mulai dari fisiologi, anatom, patologi.

Titik Akupuntur dan meridien berhubungan erat dengan aktivitas susunan syarat otonom, yang terdiri dari syaraf simpatis dan parasimpatis yang berpusat di hipotalamus otak,. Sifat syaraf simpatis bersifat Yang dan syaraf parasimpatis bersifat Yin. Penjelasan sistem syaraf simpatis dan para simpatis dapat lebih jelas dibaca dalam mekanisme stres yang dipengaruhi hormonal tubuh.




Membasuh kepala ketika wudhu dapat memberikan kebersihan kulit kepala dan rambut dari debu, dan juga dapat menjernihkan otak. Bisa terasa ketika hati dan emosi sedang marah, air wudhu yang membasahi kepala dapat menurunkan emosi kita dan menyeimbangkan hormon stress dalam tubuh. Hormon kortisol merupakan salah satu hormon yang meningkat ketika terjadi stress dan emosi amarah, yang bekerja meningkatkan seluruh kerja organ untuk bersikap fight and fligh atau waspada, dimana kerja jangtung meningkat, tekanan darah bertambah, kita menjadi waspada, wajah memerah, dan bila hal ini tidak di kendalikan, kemarahan bisa memuncak ke alam bawah sadar sehingga orang bila khilaf atau kalau sifatnya kronis membawa kepenyakit fisik.

Shalat yang khusyuk , dimana seluruh pikiran dalam keadaan kosentrasi dan komunikasi dengan Allah , terdapat waktu dimana otak memperoleh istirahat yang sempurna untuk menetralisir peningkatan jumlah zat kimia yang dihasilkan otak dalam menghadapi stresor.